Jumat, 10 Desember 2010

Hanya Sebuah Cerita


^SMS ASING^
Hari udah menjelang sore malahan udah sore banget,seperti biasanya kami anak-anak kost berkumpul di depan TV yang terletak di ruang tengah, Kami nggak ingin melewatkan acara TV favorit kami, Drama Korea Full House yang sedang trend kala itu. Layaknya seorang mandor Catur yang bertubuh agak berisi bertugas sebagai operator remote control. Dan kami semua laskar anak kost berjajar rapi setelah saling berebut tempat yang dekat tembok agar bisa sandaran sambil lesehan. Kebetulan ruang TV kost kami berada di tengah-tengah deretan kamar yang saling berhadapan. Beruntungnya TV 14inch yang udah gak jelas warna atau hitam putih tu berada tepat depan kamarku jadi aku bisa langsung standby leyeh-leyeh di depan pintu tanpa harus ikut rebutan. Suasana bakal berubah hening jika acara TVnya sudah mulai,kemudian berubah haru jika ceritanya menyedihkan,berubah lagi rame jika tingkah si Rain mulai menyebalkan dan bakalan semakin rame jika ceritanya sedang tegang tangan jahil Ela tiba-tiba memindah ke channel TV lain.
Sebagai penonton yang kurang fanatik seperti aku,Luluk,Lisa,dan Putri palingan hanya sesekali ikut menimpali agar suasana kost semakin rame. Bahkan kadang acara menonton TV bisa kami sambi dengan menyetrika bahkan membuat Mie Instant menggunakan alat pemanas listrik yang udah nggak layak pakai (*Hitter).
Handphoneku berdering saat semua sedang asyik menonton TV. Sebuah SMS masuk. Aku mengernyitkan dahi membaca sms itu, sambil melirik ke kanan dan ke kiri. Ku perhatikan wajah teman-temanku satu persatu, tapi sepertinya mereka biasa saja seperti tidak terjadi apa-apa. Catur sedang serius menonton TV, Ria asyik mengotak-atik handphone barunya, Luluk sedang tiduran, Putri sedang membuat Mie, Debi sedang main Gitar, dan ada satu orang yang mungkin punya alibi buat aku tuduh. Sms itu tanpa nomor dan isinya “Kamu Atun ya?Boleh nggak lebih dekat sama kamu?”,he?aku semakin heran,siapakah orang jahil yang sedang menggodaku. Dan orang terakhir di kost yang mungkin aja tersangka siapa lagi kalo bukan Lisa.
Aku ingat banget seminggu yang lalu aku membeli perdana yang kupakai buat mengerjainya. Lisa tertipu dengan sms-smsku yang berpura-pura jadi cowok yang mengajaknya berkenalan. Dan itu alibi yang sangat kuat buat menuduhnya mengerjaiku balik. “Hayoo,,kamu ngerjain aku ya Lis??” tuduhku tanpa tedeng aling-aling.
Dengan muka bingung campur lugu Lisa menoleh dan mencerna pertanyaanku yang to the point. “Ngerjain?ngerjain apaan?”
“Nih!kamu sms aku kayak gini kan?ngerjain aku balik kan?Hayo ngaku?”,Aku menyodorkan Handphone lima ratus ribuanku padanya.
“Yee,,ngapain aku ngerjain kamu?kan nomorku cuma satu,tu nomor baru,bukan nomorku. Asal nuduh aja!”,Lisa tambah sewot dan mulai manyun, ciri khasnya kalo sedang ngambek.
Aku jadi bingung,garuk-garuk kepala memikirkan siapa pelaku kejahatan ini dan apa alibinya. “Trus siapa ya??”
“Paling temen sekelasmu!siapa lagi”,kata Ria yang sudah jadi langganan dikerjain orang lewat sms.
Aku manggut-manggut, dan masuk kamar mencari nomor asing itu di catatan Yello Pages (*ngarang) dan memang nomor itu nomor asing yang baru pertama masuk ke Handphoneku. “Ah,biarin ajalah,paling orang iseng kayak biasanya” batinku berlagak udah biasa dikerjain orang,hehehe.
***
Sekolah hari ini berjalan begitu cepat,serasa nggak sekolah aja. Paling gara-gara aku lebih banyak tidurnya daripada dengerin dongengan guru-guru. Ditambah aku duduk di bawah kipas angin yang menderu-deru sambil berbisik “Tidurlah,,Tidurlahhh”…Alhasil jadinya aku nguap-nguap kayak kuda nil “Hoammm” dan jeda beberapa detik sudah terbang ke alam mimpi.
Satu persaatu mimik muka teman-temanku udah aku liatin tapi sepertinya nggak mungkin mereka mengerjaiku, Jaman sekarang pulsa masih mahal, nggak mungkin mereka punya pulsa sebanyak itu buat sms nggak penting ke orang nggak penting kayak aku (*ngaku).
Akhirnya setelah rasa penasaranku memuncak sampai ke ubun-ubun, aku memberanikan diri buat miscall tuh nomor asing yang sms aku (*miscall aja biar irit).
“Tuttt,,Tuttt,,”..Klik,secepat kilat ku matikan. Dag Dig Dug hatiku,siapa ya??penasaran,penasaran,komat kamit aku baca do’a biar Allah melindungiku. Siapa tahu tuh nomor dari nomor santet seperti yang udah biasa beredar dipasaran.
“Nguik,,Nguik,,Nguikk,,,,” sebuah sms masuk ke Handphoneku. Keringatku mengucur deras,sambil menutup mata aku buka pelan-pelan tuh sms.
Aku melongo,,,melompong kayak sapi ompong,,sebuah sms berisi “Maaf ni sp y?”. Kurang asem, apa-apaan nih?harusnya aku yang sms kayak gitu bukan dia, siapa sih nih orang? Perasaan tidak terima berkecamuk dalam hatiku,rasanya terhina dengan sms murahan ini. Ingin kubanting Handphoneku tapi sayang karena cuma punya satu.
Dengan gemasnya aku balas tuh sms, “Bukanny kmrn km yg sms aq?gimana sih?”
Message Sent +62812277xxxxx
Dibalas lagi “Maaf kmrn Hpq dpnjem tmnq,km sp y?”,haduh nih anak ditanya malah nanya balik terus,,hatiku makin penasaran aja dibuatnya.
Km dlan,spa?”,aku nggak kalah gengsi membalasnya.
Ak Andre anak Medan,kuliah dAkatel,km sp?”,aku garuk-garuk kepala tuk kesekian kali,membuat ketombeku semakin rontok aja. Andre?siapa ya?Anak Akatel?Medan? rasa-rasanya aku nggak ada satupun kenalan anak Akatel,paling mbak Kostku mbak Riska tapi kan aku kurang akrab. Hmmm,,siapa sih??
Luluk waktu itu sedang asyik menyetrika baju di depan TV, sebenarnya tumben banget si dia menyetrika tapi heran itu sudah kalah sama heranku dengan makhluk yang sms aku tadi. “Luk kamu tau nggak Andre Anak Medan Kuliah di Akatel tuh sapa?”,tanyaku sambil leyeh-leyeh di kasur yang memang di taruh di depan TV.
“Moso koe ra ngerti?Kae lho vokalise Spetrum,Mas Jadul!!”,jawabnya pakai bahasa Jawa jadi ketahuan kalo aslinya bahasa kami bahasa Jawa plus ngapak2 Purwokerto.
“Sopo sih?aku ra ngerti,Spectrum kui sopo?”,Aku kebingungan dengan keadaan yang tak biasa ini.
“Halah kae lho band Akatel seng Temanku,Cintaku seng nyok diputer karo Ela neng kelas,,Hati Hampa Tlah Sirna tlah sirna tlah sirna ,,” Luluk mulai menyanyikan tembang lawas yang pernah kudengar di kelas waktu Ela memamerkan Mp3 barunya yang 1GB.
“Oooo,,,”aku melongo dan menyimak Luluk yang menyanyikan Lagu yang panjangnya ngalah-ngalahin Lagu November Rain,,dan baru ku sadari Mbak Riska adalah salah satu vokalisnya. Ada benang merah mulai terlihat jelas dalam kasus ini.
“Emang ngopo toh??” Luluk tiba-tiba berwajah sadis.
“Kie bocahe sms aku”,Aku dengan polosnya memamerkan sms itu.
“Heh, Ati-ati bocahe kie rodo tittt (*disensor,), njuk nyok titttt (*disensor meneh) lho!!” kata Luluk mulai memberikan wejangan-wejangannya.
“Lha emang ngapa sih?moso kenalan thok be ra ulih?” aku jadi heran dengan makhluk baru yang kukenal ini,sampai sebegitu terkenal n sangarnya di mata Luluk. Dan sejadul apakah sampai bisa di panggil mas Jadul??

BERSAMBUNG...

0 komentar:

Posting Komentar